PERENCANAA DESA TERPADU

PERENCANAAN DESA TERPADU

Kecamatan Teluk Sebong memiliki luas ±337,65 km2, Kecamatan Teluk Sebong merupakan satu Kecamatan di Kabupaten Bintan yang dahulunya merupakan Kabupaten Kepulauan Riau, kecamatan Teluk Sebong juga merupakan pemekaran dari Kecamatan Bintan Utara pada tahun 2003. Kecamatan Teluk Sebong terdiri atas 6 desa, dari 6 desa tersebut kebanyakan memiliki potensi pariwisata/nilai budaya seperti makam.
Di Desa Berakit masyarakatnya bekerja sebagai nelayan tradisional. Kemudian beda lagi dengan Desa Sri Bentan yang memiliki potensi ekowisata yang dipandang cukup menjadi potensi/andalan.
Untuk Desa Pengudang memiliki potensi yaitu pusat konservasi padang lamun seperti manggrove. Ditambah lagi oleh berbagai resort/penginapan yang dimiliki oleh orang-orang asing seperti berasal dari negara singapura. Sehingga ini bisa menjadi daya tarik untuk turis lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Desa Pengudang ini. Sedangkan, Desa Ekang Anculai masyarakatnya dominan bekerja di resort-resort dan menjadi petani karet dan petani lainnya. Kecamatan Teluk Sebong memiliki jumlah penduduk, yaitu sebagai berikut :
Desa/Kelurahan
Luas Wilayah (Km2)
Jumlah KK
Jumlah Penduduk
Sebong Pereh
53,25
858
3.470
Sebong Lagoi
54
750
3.471
Kota Baru
45
525
2.254
Ekang Anculai
61
589
1.973
Sri Bintan
16,5
564
1.991
Pengudang
77,1
340
1.231
Berakit
30,80
523
1.710
Sumber : Kecamatan Teluk Sebong Dalam Angka Tahun 2013

1.            Kegiatan Ekonomi Primer
Kecamatan Teluk Sebong kegiatan ekonomi primernya yang paling menonjol yaitu pertanian jagung, perkebunan karet dan kelapa. Untuk pertanian yang ada di kecamatan Teluk Sebong yaitu padi, jagungn, ubi kayu, ubi jalar, talas dan kacang tanah. Dari semua itu yang paling menonjol yaitu pertanian jagung karena dapat luas lahan untuk pertanian jagung paling banyak menghasilkan untuk dijual atau di konsumsi sendiri.
Sedangkan untuk perkebunan kelapa dan karet kebanyakan berada di Desa Ekang Anculai karena mayoritas masyarakat Desa Ekang Anculai kebanyakan sebagai petani karet dan petani yang lainnya. Namun, permasalahan kegiatan pertanian tersebut yaitu mahalnya di biaya angkut hasil panen. Hasil pertanian tersebut di jual langsung ke kota, desa/kelurahan, kecamatan dan di jual juga ke pasar tani yang berada di Toapaya. Kegiatan pertanian yang dilakukan oleh masyarakat masih menggunakan alat tradisional, maka demi meningkatkan produksi pertanian kegiatan pertanian perlu dibantu menggunakan alat/teknologi yang lebih modern seperti traktor. Ditambah lagi dengan keberadaan pasar yang lebih dekat dengan kegiatan pertanian/perkebunan dapat meringankan biaya transportasi dalam mengangkut hasil panen. Apabila jika dibarengi lagi dengan koperasi/kelompok usaha tani dapat membantu petani terkait dengan modal, ditambah lagi oleh pupuk bersubsidi dan bibit unggul bdari pemerintah karena dengan maksud mensejahterakan.
2.            Kegiatan Ekonomi Sekunder
Kegiatan ekonomi sekunder di Kecamatan Teluk Sebong yaitu industri pengolahan hasil tambang batu granit yang dijual ke luar negeri yaitu ke Singapura. Adanya kegiatan ekonomi ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat karena menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat lokal/setempat yang ingin bekerja. Namun, dari potensi tersebut menimbulkan permasalahan terhadap lingkungan yaitu seperti pencemaran lingkungan atau dapat merusak lingkungan bekas pengolahan hasil tambang bauksit tersebut.
Untuk menjaga keberlanjutan terhadap dampak lingkungan, setelah dilakukannya pengolahan batu granit maka bisa dilakukan reklamasi dan bisa dimanfaatkan kembali untuk kegiatan lainnya seperti pariwisata dan perdagangan serta jasa. Sedangkan untuk menjaga keberlanjutan kegiatan pengolahan batu granit tersebut salah satunya dengan menjual batu granit tersebut ke luar negeri dan batu granit tersebut bisa dimanfaatkan juga menjadi keramik, meja dari granit, dan hiasan dinding rumah.   
3.            Kegiatan Ekonomi Tersier
Kegiatan ekonomi tersier yang ada di Kecamatan Teluk Sebong yaitu pariwisata dan jasa perdagangan. Kecamatan Teluk Sebong posisinya berada di bagian utara pulau bintan dengan potensi/wisata lautnya yaitu berupa pantai-pantai yang indah di tambah dengan resort-resort atau tempat-tempat penginapan yang menyediakan jasa penginapan kepada turis-turis yang ingin menikmati indahnya pantai. Resort-resort tersebut banyaknya milik orang asing yang berasal dari singapura, malaysia, korea dan jepang. Dari potensi wisata tersebut mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat karena menjadi daya tarik tersendiri untuk untuk mendatangkan peluang untuk berdagang dilakukan oleh masyarakat setempat. Kebanyakan juga masyarakat setempat bekerja di resort-resort tersebut untuk mengelola dan menjaga sementara waktu.
Dengan adanya upaya seperti perbaikan jalan dan penambahan moda transportasi baik darat dan laut dapat menambah/meningkatkan kemudahan untuk menjangkau tempat/objek pariwisata tersebut. Dengan adanya jalan dan angkutan/alat transportasi menuju ke tempat wisata makin membuat para wisatawan tertarik karena kemudahan dalam menjangkau tempat wisata dan biaya yang lebih murah karena pelayanan transportasi lebih baik disediakan oleh pihak investor yang mengelola objek wisata tersebut.

4.            Kegiatan Menjaga SDA
Biasanya daerah pesisir sangat rentan sekali terkait dengan abrasi oleh air laut/gelombang air laut yang menyebabkan jalan-jalan raya retak-retak bahkan mengalami amblesan. Sebagai upaya meminimalisir abrasi air laut maka di sepanjang pesisir di tanam lah manggrove sebagai pemecah ombak. Manggrove juga selain berguna sebagai pemecah ombak juga bisa sebagai ekowisata karena memiliki daya tarik yaitu wisata manggrove yang memiliki keindahan jika ditata dengan baik. Oleh karena itu, demi melindungi manggrove tersebut perlu melibatkan berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lainnya untuk sama-sama menjaga manggrove.
5.            Sistem Pusat Wilayah
Kecamatan Teluk Sebong pusat wilayahnya berada di Desa Sebong Pereh, dari jumlah penduduk Desa Sebong Pereh memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua dibandingkan desa lainnya yang ada di Kecamatan Teluk Sebong. Kantor kecamatan teluk sebong juga terletak di Desa Sebong Pereh. Karena memiliki jumlah sarana lebih lengkap seperti kesehatan, pendidikan, peribadatan, perdagangan dan jasa maka Desa Seboong Pereh melayani kebutuhan akan jasa terhadap desa-desa lainnya. Seperti adanya Pustu (Puskesmas Pembantu) dapat memberikan pelayanan kesehatan sekecamatan Teluk Sebong.
6.            Prasarana Wilayah
di Kecamatan Teluk Sebong beberapa infrastruktur seperti jalan harus diperhatikan kondisinya karena sebaga penghubung antara wilayah. Sedangkan untuk prasarana telekomunikasi di beberapa Desa seperti berakit dan pengudang masih mengalami kesusahan terhadap jangkauan jaringan. Sehingga sangat perlu sekali adanya upaya pembangunan BTS yang mana dapat memperlancar/memperkuart jaringan untuk desa-desa yang berada di pelosok-pelosok.
Selain itu, masih ada beberapa Desa seperti di Desa Ekang Anculai yang masyarakatnya belum dapat menikmati listrik dari PLN sepenuhnya. Sehingga sehari-harinya mereka hanya menggunakan sumber penerangan alami dari matahari dan sumber penerangan buatan seperti lampu teplok.
Kedepannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, menunjang aktivitas masyarakat sehari-hari dan menunjang kegiatan ekonomi lainnya maka diperlukan adanya pembangunan BTS demi kelancaran berkomunikasi antara masyarakat, membangun SUTET/SUTT agar listrik bisa dinikmat oleh setiap masyarakat hingga pelosok desa dan listrik juga bisa digunakan untuk kegiatan ekonomi seperti industri pengolahan batu granit dengan menggunakan mesin, dan air bersih yang digunakan agar semua kebutuhan masyarakat terlayani maka perlu penambahan pipa air distribusi dan bak penampungan yang dikelola mandiri demi sebagai cadangan air bersih.

7.            Fasilitas/sarana pelayanan
di Kecamatan Teluk Sebong hanya ada terdapat sarana pendidikan, peribadatan, pemerintahan, dan kesehatan. Dari beberapa sarana tersebut perlu ditingkatkan kembali seperi adanya perbaikan bagi sekolah-sekolah terutama yang kondisinya tidak baik lagi/kurang baik.

  1. Pendidikan
Desa/Kelurahan
Tk
SD/MI
SMP/MTs
SMA/SMK
N
S
N
S
N
S
N
S
Sebong Pereh
1
1
1
-
1
-
-
-
Sebong Lagoi
-
1
1
1
-
-
-
-
Kota Baru
1
3
1
-
1
-
-
-
Ekang Anculai
-
-
1
-
-
-
-
-
Sri Bintan
-
1
3
-
1
-
1
-
Pengudang
-
-
1
-
-
-
-
-
Berakit
-
-
2
-
1
1
-
-
Sumber : Monografi Kecamatan Teluk Sebong Tahun 2013
 

  1. Kesehatan
Desa/Kelurahan
Rumah Sakit
Puskesmas
Pustu
Polindes
Sebong Pereh
-
-
1
1
Sebong Lagoi
-
1
-

Kota Baru
-
-
-
1
Ekang Anculai
-
1
1
1
Sri Bintan
-
1
1
1
Pengudang
-
-
1
1
Berakit
-
1
1
1
Sumber : Monografi Kecamatan Teluk Sebong Tahun 2013
 

  1. Peribadatan
Desa/Kelurahan
Mesjid
Musholla
Gereja
Pura/Kuil
Vihara/Kelenteng
Khatolik
Protestan
Sebong Pereh
2
9
-
4
-
3
Sebong Lagoi
5
4
1
-
1
2
Kota Baru
2
2
-
1
-
-
Ekang Anculai
2
3
1
1
-
2
Sri Bintan
3
4
-
-
-
2
Pengudang
3
-
1
1
-
-
Berakit
4
2
1
-
-
1
Sumber : Monografi Kecamatan Teluk Sebong Tahun 2013
 

8.            Partisipasi

Melalui serangkaian kegiatan kepelatihan kepada masyarakat lokal seperti cara mengelola dan menjaga desa dengan potensi wisata yang ada di desa sebong lagoi, sebong pereh dan lainnya terutama dibagian pesisir dalam menjaga berbagai potensi yang ada dengan melibatkan masyarakat, pemerintah dan pihak lainnya. Seperti tahun 2002 Pengembangan ekowisata berbasis komunitas dengan nama Bintan Ecotourism Venture Project (BEVEP) yang melibatkan masyarakat sebagai pelaku dan pengelola potensi wisata di sekitar mereka sehingga masyarakat bertanggung jawab dan memahami atas segala potensi alam yang ada di desa masing-masing.
Tujuan/Sasaran Pengembangan
Peningkatan Produksi
Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat
Pengurangan Kesenjangan
Menjaga Keberlanjutan
Komponen Pengembangan
Kegiatan Ekonomi Primer:
·       Pertanian Jagung

-          Pemilihan bibit unggul dan dengan pemilihan moda angkutan untuk hasil produksi yang murah dan sesuai
-          Pemilihan pupuk yang tepat serta menggunakan teknologi/alat modern seperti traktor
-          Sumber air yang cukup untuk kegiatan pertanian jagung
-          Pupuk bersubsidi dari pemerintah 
-      Pembentukan kelompok-kelompok petani demi kemandirian para petani
dan koperasi sebagai modal para petani .
-       Pelatihan bagi para petani-petani demi peningkatan kualitas petan/sosialisasi


Pembangunan pasar tradisional yang tidak jauh dari kecamatan teluk sebagai upaya pengurangan biaya angkut hasil produksi pertanian dan perkebunan tersebut
·       Perkebunan Karet dan Kelapa
-      Pelebaran lahan perkebunan
-      Pemilihan moda angkutan yang murah untuk mengangkut hasil panen saat dijual ke pasar
-          Pemilihan bibit unggul yang bagus
-          Pupuk dan bibit unggul bersubsidi
-          Pemupukan yang tepat/pupuk organik



Kegiatan Ekonomi Sekunder:
·       Industri pengolahan batu granit
Menggunakan alat yang lebih modern/menggunakan mesin.  Seperti crusher/pemecah batu granit
-         Memperkerjakan masyarakat lokal sebagai buruhnya
-          Hasilnya di jual/ekspor keluar negeri
Menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal
Kegiatan :pengolahan menjadi bahan seperti keramik dan hiasan dinding rumah.
Lingkungan :dilakukan reklamasi dan dimanfaatkanfaatkan kembali untuk pariwisata, pembangunan sarana perdagangan dan jasa seperti hotel atau tempat makan
Kegiatan Ekonomi Tersier:
a.   Pariwisata :
-             Pantai Lagoi resort
-        Desa wisata sebong pereh
-        Makam datok penon di Desa Ekang Anculai
-        Pantai Sebong Pereh
-        Pantai Trikora
-             Perbaikan jalan menuju tempat wisata
-             Memfasilitasi wisatawan melalui kendaraan darat dari pelabuhan sri bintan pura tanjungpinang menuju ke tempat wisata
-             Mengaktifkan kembali pelabuhan di Desa Berakit dengan jam tertentu/aktif di  saat air pasang saja
Menjadi daya tarik wisatawan mancaegara maupun lokal untuk berkunjung menikmati wisata tersebut sehingga menjadi pendapatan sampingan masyarakat lokal dan menjadi pendapatan asli daerah

Melibatkan masyarakat lokal dalam menjaga dan melestarikan budaya dan lingkungan salah satunya dengan pelatihan mengenai menjaga lingkungan

b.    Jasa penginapan:
Jasa penginapan untuk berbagai turis lokal dan mancanegara



Adanya alat transportasi umum yang dapat digunakan untuk menjangkau tempat penginapan tersebut


Kegiatan Menjaga SDA:
Penaganan abrasi air laut




Penanaman pohon manggrove sebagai pemecah ombak dan larangan menebang pohon manggrove dengan melibatkan semua masyarakat dan pemerintah
Sistem Pusat Wilayah:
Ibu kota Kecamatan yaitu Desa Sebong Pereh, memiliki :
*    2 unit TK
*    1 unit SD/MI
*    1 unit SMP/MTs
*    1 unit Pustu dan Polindes
*    2 unit mesjid
*    9 unit musholla/surau
*    4 unit gereja protestan
*    3 unit vihara/kelenteng




Prasarana Wilayah:
·     Telekomunikasi


Komunikasi antara masyarakat di desa maupun di luar desa tetap terhubung dengan baik
Pembangunan BTS untuk memperkuat sinyal di pelosok-pelosok desa


·       Listrik


Membangun SUTET di pelosok-pelosok desa. Dengan adanya listrik segala aktivitas termasuk malam hari di desa tetap berjalan dengan baik


·       Air Bersih



Air bersih bisa digunakan untuk segala kegiatan ekonomi/aktivitas sehari-hari. Salah satunya untuk kegiatan pertanian jagung dan perkebunan karet
-   Penambahan pipa distribusi menuju ke pelosok-pelosok desa agar masyarakat desa di pelosok dapat menikmati air bersih
-   Pembuatan bak penampungan air yang dikelola mandiri oleh masyarakat

Fasilitas/Sarana Pelayanan:
·       Pendidikan
·       Kesehatan
·       Pemerintahan
·       Sosial (perdagangan dan jasa)
·       Transportasi

-             Perbaikan sarana pendidikan yang kondisinya rusak sehingga dapat meningkatan SDM
-             Mengaktifkan kembali  terminal tipe C yang ada di Desa Sebong Lagoi dan Pelabuhan Internasional yang ada di Desa Berakit



Partisipasi :
Ke ikutsertaan masyarakat lokal dalam pengembangan hutan mangrove berbasis ekowisata
Memberikan alternatif pendapatan dengan menjadi pelaku pariwisata di desa masing-masing, dengan tujuan lain yang hendak dicapai dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mempromosikan budaya Melayu


Melalui serangkaian kegiatan kepelatihan kepada masyarakat lokal seperti cara mengelola dan menjaga desa dengan potensi wisata yang ada di desa sebong lagoi, sebong pereh dan lainnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Sejarah Dapur Arang di Berakit